“Sesungguhnya beroleh bahagialah orang yang berusa- ha mensucikan dirinya”. Oleh sebab itu, celaan musuh itupun sesungguhnya besar sekali manfaatnya meskipun timbul dari kebencian dan dengkinya, daripada sanjungan dan pujian kawan yang berkelebihan, untuk mengambil muka dan mengundang maksud-maksud tertentu. Sayang sekali tabiat tiap-tiap kita suka menolak perka- taan musuh, menuduh bahwa semua perkataan itu terbit dari dengki dan hasad.
Tetapi ahli-ahli Hikmat yang tenang, mesti mendapat faedah dari kritik musuhnya, walaupun tidak dengan terang-terangan, sebab kecelakaan itu mesti akan terhambur juga dari lidah musuhnya. Sebagai manusia wajib dipegang teguh kaidah ini yaitu, “Saya manusia sebab itu saya mesti ada kesalahan, kadang- kadang disengaja, kadang-kadang lupa”.
Keempat Hendaklah banyak bergaul, sebab pergaulan itu dapat membuat orang insaf akan kekurangan yang ada pada diri- nya, sehingga boleh ambil mengambil tabiat satu sama lain mana yang baik dan mana yang buruk dari tabiat-tabiat sesama teman. Sebab orang Mu’min itu adalah kaca perban- dingan dari orang Mu’min lainnya. Jadi adalah pergaulan itu guru yang sebesar-besamya pula disamping guru biasa, tabib yang semahir-mahimya pula untuk mengetahui sulit- nya hidup. 21