Skip to content
Home » BUYA HAMKA DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH (1925-1981) pdf

BUYA HAMKA DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH (1925-1981) pdf

BUYA HAMKA DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH (1925-1981).pdf
book-icon-openmaktabaBook Title: BUYA HAMKA DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH (1925-1981)
number-of-pages-icon-openmaktabaTotal Pages: 52
book-size-in-mbs-openmaktabaPDF Size: 0.36 Mb(s)
number-of-page-views-icon-openmaktabaBook Views:

Loading

used-language-icon-openmaktabaLanguage: Malay
reading-the book-icon-openmaktabaRead Online: Click to Read the Book Online
downloading-the book-icon-openmaktabaBook Download: PDF Direct Download Link
  BUYA HAMKA DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH (1925-1981).pdf

To read more about the Buya Hamka Dan Perkembangan Muhammadiyah 1925 1981 Pdf bookClick the download button below to get it for free

Report broken link

Excerpts from the Book – Text format

Rosul yang mulanya dibenci secara diam-diam kini dibenci secara terang-terangan Oleh 41 murid-muridnya yang sudah terhasut faham komunis itu. Hal ini juga yang mendorong Buya Hamka berangkat ke Tanah Jawa untuk mengetahui akan komunis yang sebenarnya. Sebagai seorang agamawan yang didalam tubuhnya mengalir darah ke Islaman dari ayah dan nenek moyangnya, Buya Hamka tidak tinggal diam. Buya Hamka merasa wajib untuk mengetahui dari sumber terdekat yaitu Jawa. Dengan semangat bergelora, Buya Hamka meminta izin kepada ayahnya untuk pergi ke Jawa yaitu Yogyakarta dan Pekalongan. 2. Berangkat ke Tanah Jawa Sesudah Sumatera Thawalib berdiri pada Februari 1918, Haji Rosul mengirimkan beberapa muridnya untuk mengajar ke luar daerah. Salah satu murid beliau yang ikut dikirim ke luar daerah adalah Ahmad Rasyid Sutan Mansyur.42 Sutan Mansyur dikirim Oleh Haji Rosul untuk mengajar di daerah Kuala Simpang Aceh. Setelah dua tahun mengajar di Kuala Simpang Aceh, beliau kembali pulang. Keinginan yang kuat dalam membuat perubahan mengantarkannya berangkat ke tanah Jawa tepatnya pada akhir 1921. Sutan Mansyur yang merupakan kakak ipar Hamka berangkat ke Jawa dan menetap di Pekalongan. Niat utama Sutan Mansyur berangkat ke tanah Jawa tepatnya Pekalongan adalah untuk berniaga, tetapi kegelisahan jiwa agamanya mendapat kepuasan setelah beliau bertemu dengan K. Ahmad Dahlan yang sedang mengadakan tabligh-tabligh Muhammadiyah di Pekalongan. Kota Pekalongan inilah yang membuat Sutan Mansyur mulai mengenal Muhammadiyah dari pendiri Muhammadiyah itu sendiri yaitu K.H. Ahmad Dahlan. Setahun kemudian istri dan anaknya menyusul Sutan Mansyur ke Pekalongan. Sutan Mansyur pernah mendengarkan pidato K.H. Ahmad Dahlan ketika beliau berpidato dikalangan terbatas, beliau tertarik dengan ajaran yang diajarkan Oleh K.H. Ahmad Dahlan dan kemudian masuk ke Muhammadiyah. Sutan Mansyur merupakan santri yang dapat diikuti pengajian-pengajiannya. Tidak lama 41 Hamka, op.cit., hlm. 94. 42 Ahmad Rasyid Sutan Mansyur dilahirkan di Air Hangat Maninjau pada 26 Jumadil Akhir 1313 H atau pada tahun 1895. Sejak kecil, Sutan Mansyur sudah dalam asuhan Haji Rosul. Pada tahun 1917 Sutan Mansyur menikah dengan Fathimah yang merupakan putrid dari Haji Rosul. Lihat Ayahku: Riwayat Hidup DR. H. Abd. Karim Amrullah dan Perjuangan Kaum Agama di Sumatera. Jakarta: Wijaya, 1958, hlm. 306.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *