jat perdjuangannja, buah fikiran ahli-ahli fikirnja, dan tjeritera ajah saja tentangnja, jang telah mern- pengaruhi fikiran saja. Kesanalah saja akan pergi sekarang, sebagai suatu kebangsaan bahwa kami di Indonesiapun telah begitu, bahkan lebih dari itu, dan telah merdeka pula. Tiba-tiba seorang Mesir jang duduk didekatku menundjuk kebawah dan berkata, , , Washalna”. — Kita telal•, sampai. Sajapun melihat kebawah. Gembira sambil berdebar hatiku.
Dibawahku te)ah terbetأ…tang kota Cairo, AI- Qahiran, Jang Perkasa. Nama jang diberikan Oleh Dahlawan Djauhar Sackli. Kota jang luas, Nil ter- bentarg ditengah. Aldjazirah, jang selalu disebut-. sebut orang Mesir, dan menara. Menara jang laksana tombak dipantjangkan. Sebagai pertahanan djiwa orang Mesir dikala segala pendjadjahan Kebudajaan hendak mentjoba merusakkan pertall?.nan djiwanja. Kira-kiva sepuluh menit berkeliling-keliling, hing- gaplah kt.pal terbang dilapangan â€Almazah”.
Pintu terbuka dan penumpang dipersilahkan turun. Diudjung tangga telah berdiri seoranzq opsir muda, buh-an bertarbusj, tetapi memakai pet. Baru sadja dilihatnja saja, jang lekas â€dikenal” gebab mahkota pet ji Indonesia, dia membuka topi memberi hormat; â€Excellency! Saja disu•nuh menjampaikan Oleh Tuan M. Zain Hassan, bahwa beliau telah berdiri diluar buat rnengelu-elukan keclatangan Paduk.a Tuan”.
Besar hatiku! Bukan karena v,أ‰xcelleney” itu, te- tapi ena sahabat dan adik dan teman sekampung, sepermainan dikala ketjil, jang telah 20 tahun ber- pisah telah menjambutku, dinegeri jang sama sekali belum kukenalv Opsir itulah mengiringkan keluar. Sambutall douane dan penneriksa amat hormat. Benarlah apa jang di- kata kan Duta H. Rasjidi tatkala saja akan mening- galkan Dj2ddah, bahwasanja dinegara-negara Islam, orang: dari Indonesia sangat dihormati.
Dapa tlnh tuan kira-kirakan sendiri bagaimana gembiranja hati dua saudara sekampung sehalaman, sama-sama anak danau Manindjau, sepermainan di- 31