Skip to content
Home » Falsafah Hidup pdf

Falsafah Hidup pdf

book-icon-openmaktabaBook Title: Falsafah Hidup
number-of-pages-icon-openmaktabaTotal Pages: 364
book-size-in-mbs-openmaktabaPDF Size: 54.09 Mb(s)
number-of-page-views-icon-openmaktabaBook Views:

Loading

used-language-icon-openmaktabaLanguage: Malay
reading-the book-icon-openmaktabaRead Online: Click to Read the Book Online
downloading-the book-icon-openmaktabaBook Download: PDF Direct Download Link
  HAMKA (1940; 1994) Falsafah Hidup, Cet 12.pdf

To read more about the Falsafah Hidup Pdf bookClick the download button below to get it for free

Report broken link

Excerpts from the Book – Text format

Arjuna Wiwaha buah tangan filosof Jawa Empu Kanwa, menunjukkah sudah sampai ke mana ketinggian filsafat bangsa kita di masa lalu. Patung-patung dan candi, terutama Borobudur menunjukkan ketinggian nilai seni para pemahat Indonesia kala itu sebagai salah satu cabang filsafat di dalam pandangan nenek moyang kita. Demikian juga pepatah dan bidal Melayu yang dalam artinya semuanya adalah pertanda ketinggian filsafat bangsa. Memang, ada hubungan saling pengaruh Melayu dengan Persia, dan Jawa dengan Hindu, yang amat eraL Kalilah dan Dimnah, buah tangan Baidaba filosof Hindu, telah disalin Oleh pujangga Melayu Abdullah bin Abdulkadir Munsyi ke dalam bahasa Melayu, induk bahasa Indonesia sekarang. Dan meskipun bagaimana, namun sesudah Iskandar Zulkarnain penakluk Persia dan Hindu, peradaban Yunani, buah pikiran Aristoteles, banyak atau sedikitnya telah menjalar juga ke dalam cara berpikir kedua bangsa itu. Dari Persia itulah timbul dua ahli pikir yang berpengaruh: Umar Khayam dengan “Rubaiyat”nya dan Firdausi dengan “Syahnameh”nya. Kesusasteraan Melayu di istana Malaka dan Johor, terpengaruh Oleh Persia dan Hindu. Bahkan di negeri Pasai Aceh terdapat Ulama-ulama Persia. Maka tidak heran, jika raja-raja Melayu membangsakan dirinya kepada Sultan Iskandar Zulkarnain, dan kadang-kadang kepada Abu Syirwan A1 Adil. Pada abad ke-17, yaitu masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam, muncul dua orang ulama besar yang banyak membahas _falsafah ketuhanan yaitu Abdur Rauf dan Hamzah Fansuri. Hal itu menandakan di samping giat meluaskan kekuasaan, Sri Sultan Iskandar Muda menaruh perhatian besar terhadap masalah-masalah filsafat dan ketuhanan. Tetapi sayang, kelanjutan kemajuan pikiran bangsa Indonesia berhenti, lantaran patahnya kekuasaan politik, Empu Kanwa tidak bersambung lagi, Tun Sri Lanang tidak berganti. Bangsa-bangsa yang menjajah, meskipun giat menyelidiki kebudayaan dan filsafat negeri yang dijajahnya, hanya untuk kepentingan mereka, bukan untuk kepentingan kita. Sungguhpun demikian, sekali-sekali dikirim Tuhan juga orang-orang besar, untuk menunjukkan api itu belum mati. Seumpama Ranggawarsita ahli Sastera Jawa, Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, ahli sastra Melayu dan Raden Saleh, ahli lukis. Bagaimana akan dapat memikirkan falsafah kalau hidupnya hanya segobang sehari, yang tinggal celana pendek sehelai pun masih bersyukur, karena jiwanya sudah tidak ada di badannya, karena melaratnya. 15

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *