Skip to content
Home » HAMKA (2001; 1990) Tafsir Al-Azhar Jilid 7, Cet 4 pdf

HAMKA (2001; 1990) Tafsir Al-Azhar Jilid 7, Cet 4 pdf

book-icon-openmaktabaBook Title: HAMKA (2001; 1990) Tafsir Al-Azhar Jilid 7, Cet 4
number-of-pages-icon-openmaktabaTotal Pages: 776
book-size-in-mbs-openmaktabaPDF Size: 22.32 Mb(s)
number-of-page-views-icon-openmaktabaBook Views:

Loading

used-language-icon-openmaktabaLanguage: Malay
reading-the book-icon-openmaktabaRead Online: Click to Read the Book Online
downloading-the book-icon-openmaktabaBook Download: PDF Direct Download Link
  HAMKA (2001; 1990) Tafsir Al-Azhar Jilid 7, Cet 4.pdf

To read more about the Hamka 2001 1990 Tafsir Al Azhar Jilid 7 Cet 4 Pdf bookClick the download button below to get it for free

Report broken link

Excerpts from the Book – Text format

Surat An-Nur (Ayat 3) 4875 eakan-akan hukum itu berkata demikian: “Sekarang kita pindah dari masyarakat jahiliyah ke dalam masyarakat Islam. Kita tinggalkan Makkah yang penuh berhala dan hijrah ke Madinah lalu mulai mendirikan mesjid baru untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Kita mesti menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru. Betapa pun miskinnya kalian, janganlah kalian kotorkan jiwa dan jalan hidup kalian dengan mengawini perempuan lacur lalu mengambil harta simpanannya yang didapatnya dari memperdagangkan diri- nya untuk modal. Perbuatan ini adalah nista! Dalam hati sanubari kalian sendiri akan terasa bahwa perbuatan itu hina, rendah. Sebab itu dilarang!” Hukuman Wanita Ahlul Kitab Kemudian daripada itu, masyarakat Islam di Madinah telah berdiri dan telah kuat. Maka datanglah satu kebolehan yang lain, yaitu laki-laki Muslim Mu min boleh berkawin dengan perempuan Ahlul Kitab (Yahudi atau Nasrani). Soalnya sudah lain. Perempuan ahlul kitab tidaklah boleh diserumpunkan dengan perempuan lacur. Dalam kalangan ahlul kitab bukan sedikit orang baik- baik yang taat dalam agamanya. Seluruh orang baik-baik di seluruh agama, semuanya membenci Zina, semuanya mengutuk. Sebab itu amat salah menyama-ratakan perempuan ahlul kitab dengan perempuan pezina atau pelacur. Apakah ahlul kitab tidak musyrik? Bukankah orang Nasrani memper- sekutukan Tuhan dengan Nabi Isa? Meskipun dalam satu ketentuan ahlul kitab disenafaskan dengan kaum musyrikin, lihat Surat al-Bayyinah, ayat 1, Makkiyah), namun kedudukan mereka lain juga. Betul orang Yahudi dan Nasrani terletak di luar batas Islam, namun kalau dihitung dari sekalian yang di luar batas, merekalah yang paling dekat. ebab mereka mengakui Nabi-nabi dan mengakui Kitab-kitab. Mereka mengingkari kerasulan Nabi Muhammad, ialah sebelum menerima keterangan Bayyinah). eorang Muslim yang kuat imannya dan teguh peribadinya, tidaklah mengapa berkawin dengan perempuan Yahudi atau Nasrani, walaupun perempuan itu belum menyatakan dirinya masuk Islam. Satu di antara dasar prinsip ajaran Islam ialah bahwa “tidak ada paksaan dalam agama”. Laki-laki yang beriman teguh dan mempunyai peribadi yang menarik, besar pengaruh- nya dalam membentuk rumahtangga. Bukan dia yang akan ter arik kepada agama isterinya, tetapi isterinyalah yang besar kemungkinan tertarik kepada agama suaminya ebab dengan pindahnya sang isteri ke dalam Islam, dia tidak akan kekurangan apa-apa Nabinya bertambah satu dan kitabnya ber- tambah satu dan dia kembali kepada akidah yang sihat, yaitu hanya satu uhan. Nabi sendiri memberikan contoh tentang itu. Beliau kawin dengan uwairiah bin ari s, seorang perempuan ahudi dari Bani urai ah, dan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *