menjadilah cita-cita •Islam dalam Keseluruhan*, “Islam yang tiada terpisah di antara Agama dan Negara* , “Islam yang meliputi segala kegiatan Hidup, Politik. Ekonomi, S(Bial dan sebagginya itu, sekarang sudahlah menjadi fikiran yang merata dan Banyak penganutnya di seluruh Alam Islam Nabi Muhammad s a w hukan Saja satu agama, te- tapipun meninggalkan dokumen yang kaya untuk bahan mem- bentuk suatu Negara. Negara yang damai dan sejahtera, yang aman, adil dan makmur.
Meskipun dari timbulnya cita.cita ini – sebagai- mana selalu dikehendaki Oleh sejarah – yaitu meminta pengor- banan, bukanlah berarti bahwa adanya yang meniadi korban alamat dari bentu_k cite-cita itu tidak baik. Fidayan Islam di Iran dibubarkan. Nawab Shafawi digan- tung. A1 Ikhwanul Muslimin dibubarkan, Hasan A1 hanna di- hunuh di jalan raya dan pengikutnya digantung.
Masjumi di Indonesia dibubarkan Oleh mendiang Presiden Sukarno, dan pemimpin-pemimpinnyu disimpan hertahun- tabun di Negara Pakistan dipecahkan dengan kangkolan India dan Rusia, semuanya itu adalah alamat, dari- pada hebatnya cita-cita ini. A1 Ghazali mengatakan: suatu cita•cita serta mulia, sukarlah jalannya dam banyak pengorbanannya. Sudah begitu hebat dan ngerinya duri narnun Orang-orang yang membuatnya jadi kenyataan tidakLah malahan menyatakan diri jadi penganutnya. Mula- nya hanya Raja.
yaitu King Faisal dari Saudi Arabia, yang Sudi memberikan bagi dap-tiap islam yang dipandang •Gharib• (Dagang di negeri- nya sendiri, sekarang jum].h itu bertambah. *buah Negara yang baru yaitu Mauritania, ti- segan-segan dan malu tagi meDyebut nama negerinya de- ngan “Repأ¼b*ik Islam Mauritania’ dengan hesidennya Mukh- 23