Maka. Saya jalan lain, yang memundinkan Saya mempu- nyai kesempatan penuh untuk menyatakan rasa hormat saya kepada pan leluhur saya serta siapa pun yang telah membantu saya.”) sehinua sebagai hasilnya seluruh Idak% (kisah, segala bal yar* dialami) dapat dinyatakan.
) Menأ¸ngat Jawa yang hcaeg Nihzal — beratti bahwa keturunan E-seorang tidak akan meninggalkan sifat/tabiat orang yang menurunkannya dengan Bncambaran saya tentang sifat serta• tabiat para lelubur saya para Bmbaca akan dengan mudah memahami tabiat gaya yang sesunnuhnya.’* Harapan penulis adalah agar dengan penerbitan buku kenang- kenangan ini . ia dapat dipergunakan sebagai sarana untuk membandin*an keadaan zaman dahulu dengan keadaan masa sekanng .
B&rapa bal yang lebih pendng dari ‘Kenang-kenangan” telah kan secara halus dalam kata-kata perkenalan. yang mendapat s&lum kita melanjutkan dengan teks berikutnya. Pertama-tama, amadah menarik perhatian bahwa — meskipun para sajana Barat terbiasa menganggap Kexayg-kenmgan sebagai sebuah • ‘OtObiwa- — sendiri tidak kata tersebut, atau tidak juga memakai versi babasa Indonesia unruk kata tersebut. Ia menjelaskan, sudah sejak lama ia menolak permintaan untuk menulis biografinya.
Dalam perwrtian yang bagaimanapun “memori” tidak bisa diartlkan sebagai biografi (riwayat hidup). Dan meshpun ia menulis panbng lebar tentang leluhumya, kita sebenarnya Odak disuguhi biografi mereka, melainkan sekadar ‘%sah pungutan” atau “petikan-petikan lepu•• dari “riwayar” mereka. ndak berusaha menempatkan tokoh-tokأ¸h par* yang hidupku•. 28, kata-kata yaitu *kretans Partai Sudisman†pidato di Mahkamah Militet Luar yang mati 1967. ‘Aku *Orang komunis yang di Java.
dengan adat pamitan dengan tedmg kepada pihak yang tel.b The 1975), 29 Jawa yang begitu •n”ib’, ‘tujuan hidup’ 30. pepauh ini harfiah Kata diterjenahkan di sini dengan ‘character’. dapat juga diartikan