Skip to content
Home » Semua Ada Saatnya PDF DOWNLOAD

Semua Ada Saatnya PDF DOWNLOAD

SEMUA ADA SAATNYA
? Judul Buku Semua Ada Saatnya
? Pengarang BukuSyaikh Mahmud Al-Mishri
?️ Jumlah Halaman364
?️ Jumlah Pengunjung

Loading

? BahasaIndonesia
? Download bukuTautan Direct Download PDF
? Dapatkan buku nyataKlik untuk buku nyata dari Amazon

Semua Ada Saatnya oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri

SEMUA ADA SAATNYA

Rasulullah telah mengajarkan umatnya untuk mengalokasikan setiap waktu sesuai pada tempatnya. Bahwa segala sesuatu memilki waktunya. Ada waktu untuk keluarga, ada waktu untum bermain, ada waktu untuk ibadah, ada waktu untuk belajar dan seterusnya. Ketika sebagian sahabat Nabi mencapai ketinggian spritual, mereka menyangka bahwa seorang muslim itu mesti menjauhkan dirinya dari semua kenikmatan duniawi, mesti serius dan keras, tidak tertawa untuk selamanya, mesti berada di dalam mihrab untuk beribadah di waktu malam dan siang. Maka Rasulullah menjelaskan kepada mereka jalan tengah dalam masalah ini seraya bersabda, “Satu waktu dan satu waktu.” Juga, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Hanzalah, sahabat senior yang banyak menulis hadits-hadits Rasulullah, suatu ketika Hanzalah melewati rumah Abu Bakar dalam keadaan menangis. Melihat keadaan seperti itu, Abu Bakar bertanya, “Ada apa denganmu wahai sahabatku Hanzalah, mengapa engkau menangis?” Hanzalah menjawab, “Hanzalah telah dihinggapi sifat munafik wahai Abu Bakar, Bagaimana tidak, jikalau kita duduk di samping Rasulullah, sembari mendengarkan nasehat, bimbingan dan petuah-petuahnya yang menyentuh hati, beliau menggambarkan kepada kita kobaran api neraka dan menceritakan tentang surga dengan segala keindahannya, seolah-olah nampak di hadapan kita.

Namun, apabila kita kembali lagi bercengkrama dan bersenda gurau dengan keluarga kita, kita tiba-tiba melupakan kehidupan akhirat yang abadi dan banyak lupa dan kufur kepada Allah.” Abu Bakar berkata, “Demi Allah, aku juga tidak berbeda denganmu wahai Hanzalah. Aku merasakan hal yang sama. Kalau begitu, mari kita beranjak menuju rumah Rasulullah, untuk mendiskusikan keadaaan ini.” Kedua sahabat itu pun mengarahkan langkah kaki menelusuri jalan menuju rumah Rasulullah. Rasulullah menjemputnya dengan senyuman tulus sebagaimana layaknya menyambut seorang kawan setia, “Ada apa denganmu wahai Hanzalah. Mengapa engkau menangis?” Hanzalah menjawab, “Aku merasa dihinggapi sifat munafik wahai Rasulullah. Bagaimana tidak, saat duduk di sampingmu Rasulullah, dan mendengarkan petuah dan bimbinganmu aku merasa demikian yakin. Namun, saat aku kembali lagi bercengkrama dan bersenda gurau dengan keluarga kamiaku pun lupa semuanya dan kufur kepada Allah.”

Rasulullah kemudian berkata, “Kalau seandainya kalian terus berada di sisiku untuk diingatkan surga dan neraka- maka para malaikat pasti menghampiri majelis-majelis dan berjabatan tangan dengan kalian. Para malaikat juga menghampiri kalian di jalan dan di atas pembaringan. Akan tetapi, wahai Hanzalah, sa’atan-sa’atan segala sesuatu ada waktunya-.” Saudaraku, hidup ini adalah kumpulan-kumpulan kegiatan. Kegiatan itu ada yang serius ada yang memerlukan canda dan senyum. Kehidupan seorang muslim tidak semuanya ibadah, tapi terkadang harus diselingi dengan kegiatan-kegiatan yang mengundang rehat dan senyum. Bukankah Rasulullah juga pernah bercanda? Tidak semua waktu dipakai untuk sujud dan ruku. Atau tidak semuanya dipakai untuk bermain. Bukankah manusia itu terdiri tiga unsur; akal, jasad, dan ruh, yang masing-masing mempunyai kebutuhan. Kebutuhan akal adalah tadabur, membaca dan menganalisa. Kebutuhan jasad adalah makan, minum, dan istirahat. Sedang kebutuhan ruh adalah amal shaleh. Merupakan keadilan Allah bahwa Dia memberi setiap manusia waktu 24 jam sehari.

Untuk membaca lebih lanjut tentang Semua Ada Saatnya buku klik butang download untuk mendapatkannya secara percuma

Laporkan tautan rosak
Sokong laman web ini

Klik disini untuk laman web yang sama sekali berbeza*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *