Maka landjutlah perdjuangan klas jang amat sengit di- antara madjikan dan buruh. Diheberapa negeri tradisi ma masih berurat delam fikiran orang. Rehormatan kepada keturunan dan darah radja masih ada. Sebab itu, menurut timbangan masjarakat hordjuis jang telah mernegang kekuasaan, bailc dguga keturunan radja itu dipelihara. Maka dibeberapa negeri seumpama Inggeris, keradjaan itu, menurut timbangan mereka masih perlu dipergunakan. Sebab itu maka keradjaan masih ada.
Tetapi bukanlah sebagai radja zamأ¥n dahulu. Kekuasaannja telah dibatasi dengan berhagai matjam aturan. Dia masih me-merintah, sebagai simbul kesatuan negara, jang pada hakikatnja di- kuasai sepenuhnja Oleh bordjuis. Disetengah negeri lagi, mereka memandang bahwa radja itu hanja menghambat- hambat sadja, tidak ada keuntungan djika dipelihara, lalu diluntjurkon. Sebab itu, maka.
radja jang dahuiunja merintah â€Bij de gratie Gods”, dengan izin Tuhan, acas kehendak Tuhan, pada hakikatnja hanjalah atas kehenda’x bordjuis. Tinggallah sekarang ini kawannja jang dahulu, kongsi- nja jang dahulu, jaitu kaum pendeta. Meskipun kuasanja telah dihabiskan, tetapi agama itu sendiri tidak habis. Sekarang bagai:nana dia? Pendeta jang menguasai geredja itu sudah djauh ber- beda dengan kesederhanaan jang diadjarkan nabi Isa Al- masih. Mereka sudah m.esti mempunjai kemewahan.
dan kebesaran, pakaian resmi, tongkat dan ,djuga mahkota pendeknja, didalam geredj8, terdapat kemewahan jang berdiri sendiri. Remana sekarang dia mesti berpihak? Rakjat murba, buruh dan •vani jang melarat, jang hanja mempunjai selem- bar njawa sadja, jang hidupnja hanja djadi sebahagian dari mesin kepunjaan tuan fabriek, tidak sanggup membe- landjai kemewahan itu.
Remana dia mesti berpihak ? Sendirinja diambilnja pihak bordjuis ! Tentu ada, bukan tidak ada, pendeta jang lebih subji tudjuan hidupnja, jang rnemang tidak sama sekali ter. 26