aangkis dati daiam kota sadja. Ketika itulah RasuluUah , ,pantarzg bagi seorang Nabi membuka pakaian perang jang telah dilekatkannja. sebelum tentu kalah .menang diantara dia dengan musuhnja••. Bagaimana dengan kaum munafik tadi? Seielah pikiran mereka tidak terpakai, mulailah mereka, menghasut kill kanau, sehingga kaumnia iang hanja berdium]ah orang itu tidak djadi pergi betperang.
Peperangan Uhud, sebagai mana diterangkan Oleh tarich, memang mem— bawa kesediban jang menilukan hati kaum Mus)imin: pahlawannia iang utama, Hamzah, gugur disana, dan 70 Orang sahabat telah sjabid di u-hud itu- peperangan.
kelibatan bagaimana gembiranja kaum Mu- nafik jang Edak ikut berperang itu, melihat kerugian di- fihak kaum Muslimin• Kerdja mereka tidak luput dari menghasut Ikiri kanan, mematahkan hati orang2 jang beriman, serta mentjari-tjari kesa]ahan kauln Muslimin, tlntuk didjadikan bahan hasutan.
Dengan terdjadinfa pe- perangan uhlld itu dan debat sebelumnja, -ujatalah bagi Nabi, mana* pengikutnia iang mempunjai ‘iman jang kuat, mana pula jang masih mempunjai jans lemah dan jang setengah2 dan ragu2, serta djeias pulalah baai be;iau orang’ jang termasuk golongan MunafLk. dam. beberapa kekuatan iang sesunggubnja. pada suatu hari terdjadi perkelahian antara seorang penuda Mtrhzdjirin, dengan seorang pemnda Anshar.
Budak orang Muhadjirin itu bersorak-sorak : â€Wah2i Muhadj-irin Budak Anshar itu bersorak •pula Wahaj 29