Skip to content
Home » Mazhabmu Rasulullah ? PDF DOWNLOAD

Mazhabmu Rasulullah ? PDF DOWNLOAD

MAZHABMU RASULULLAH ?
? Judul Buku Mazhabmu Rasulullah
? Pengarang BukuSutomo Abu Nashr
?️ Jumlah Halaman71
?️ Jumlah Pengunjung

Loading

? BahasaIndonesia
? Download bukuTautan Direct Download PDF
? Dapatkan buku nyataKlik untuk buku nyata dari Amazon

Mazhabmu Rasulullah ? oleh Sutomo Abu Nashr

MAZHABMU RASULULLAH ?

Suatu ketika para shahabat nabi melakukan satu perjalanan. Salah satu di antara mereka mengalami luka di kepalanya. Luka yang cukup parah tersebut membuatnya berpikir untuk bertayamum. Sebab menggunakan air kemungkinan besar membahayakan dirinya. Tapi apakah benar sudah boleh untuk bertayammum ?  Maka bertanyalah beliau kepada para shahabat yang lain; apakah sudah ada keringanan untuk bertayamum ? Dan mereka dengan tegas memberikan jawaban bahwa dia tetap wajib berwudhu. Belum diperbolehkan untuk bertayamum. Namun yang terjadi kemudian sungguh mengejutkan. Shahabat yang terluka itu malah meninggal dunia. Dan saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikabari peristiwa tersebut, beliau murka luar biasa.

Rasulullah menyebut ketidaktahuan para shahabat ini sebagai penyakit. Dan obat penyakit tersebut tidak lain adalah dengan bertanya. Tentu saja, apa yang dilakukan oleh beberapa shahabat tersebut karena keyakinan bahwa Rasulullah akan menjawab yang sama jika ditanya hal serupa. Tapi ternyata pandangan Rasulullah berbeda. Dalam konteks tema kita, boleh lah di awal tulisan ini saya sebut; ‘madzhab’ Rasulullah berbeda.

Kisah di atas menunjukan kepada kita bahwa jika para shahabat yang hidup bersama Rasul dan menyaksikan turunnya wahyu saja bisa salah saat mengklaim tentang pandangan Rasulullah, maka bagaimana jika yang mengklaim adalah mereka yang hidup terpaut jauh masanya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Walaupun kedekatan masa memang memiliki pengaruhnya, akan tetapi problem utama sebenarnya adalah terkait kapasitas. Kemungkinan besar, para shahabat tadi memang belum mencapai kapasitas mumpuni dalam memproduksi fatwa sebagaimana diisyaratkan oleh Rasulullah saat beliau murka.

Dan lagi, ada kasus yang mirip dengan peristiwa di atas namun dengan subjek dan akhir kisah yang berbeda. Subjeknya adalah ‘Amr ibn ‘Ash. Seorang tokoh besar dari kalangan shahabat. Beliau pernah menjadi Imam shalat subuh dalam kondisi junub tanpa mandi sebelumnya sama sekali. Dengan alasan dingin yang sangat menusuk tajam, beliau meninggalkan mandi dan memilih untuk bertayamum saja.

Para shahabat yang bermakmum banyak yang ragu terkait hal tersebut. Jangan-jangan Rasulullah akan membatalkan shalat mereka. Akan tetapi pada saat peristiwa imam junub ini diceritakan kepada Rasulullah, ternyata apa yang dilakukan oleh ‘Amr ibn ‘Ash tersebut malah menuai pujian dari lisan mulia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dalam kisah kedua ini, lagi-lagi kita mendapati contoh ketidaksesuaian asumsi para shahabat terkait satu hukum syariah. Kalau di kisah pertama ternyata Rasulullah menyalahkan dan mengoreksi fatwa, maka di kisah kedua Rasulullah justru membenarkan apa yang disangka-sangka sebagai sebuah kesalahan.

Dua kisah yang terjadi di masa Rasulullah ini, mengisyaratkan satu realita bahwa tidak selalu yang diklaim sebagai madzhab Rasulullah adalah benar-benar madzhab Rasulullah. Itu pun jika kita menerima adanya terminologi atau frasa ‘madzhab Rasulullah’. Dan secara akademis, ternyata – sebagaimana nanti dijelaskan dalam buku kecil ini-, sangat tidak tepat jika terminologi madzhab disatukan dan disandingkan dengan kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Untuk membaca lebih lanjut tentang Mazhabmu Rasulullah buku klik butang download untuk mendapatkannya secara percuma

Laporkan tautan rosak
Sokong laman web ini

Klik disini untuk laman web yang sama sekali berbeza*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *